SELAMAT DATANG DI DUNIA MAYA

SELAMAT DATANG DI DUNIA MAYA
Apabila ada kekurangan saya harap dimaklumi dan tolong berikan masukan untuk saya...

Rabu, 09 November 2011

Pengertian Pragmatik

Pragmatik merupakan cabang ilmu bahasa yang semakin dikenal pada masa sekarang ini, walaupun pada kira-kira dua dasa warsa yang silam, ilmu ini jarang atau hampir tidak pernah disebut oleh para ahli bahasa. Hal ini dilandasi oleh semakin sadarnya para linguis, bahwa upaya untuk menguak hakikat bahasa tidak akan membawa hasil yang diharapkan tanpa didasari pemahaman terhadap pragmatik, yakni bagaimana bahasa itu digunakan dalam komunikasi (Leech, 1993: 1). Leech (1993: 8) juga mengartikan pragmatik sebagai studi tentang makna dalam hubungannya dengan situasi-situasi ujar (speech situasions).
Pragmatik sebagaimana yang telah diperbincangkan di Indonesia dewasa ini, paling tidak dapat diedakan atas dua hal, yaitu (1) pragmatik sebagai sesuatu yang diajarkan, (2) pragmatik sebagai suatu yang mewarnai tindakan mengajar. Bagian pertama masih dibagi lagi atas dua hal, yaitu (a) pragmatik sebagai bidang kajian linguistik, dan (b) pragmatik sebagai salah satu segi di dalam bahasa atau disebut ‘fungsi komunikatif’ (Purwo, 1990:2).
Pragmatik ialah berkenaan dengan syarat-syarat yang mengakibatkan serasi tidaknya bahasa dalam komunikasi (KBBI, 1993: 177). Menurut Levinson (1983: 9), ilmu pragmatik didefinisikan sebagai berikut:
(1) “Pragmatik ialah kajian dari hubungan antara bahasa dan konteks yang mendasari penjelasan pengertian bahasa”. Di sini, “pengertian/pemahaman bahasa” menghunjuk kepada fakta bahwa untuk mengerti sesuatu ungkapan/ujaran bahasa diperlukan juga pengetahuan di luar makna kata dan hubungan tata bahasanya, yakni hubungannya dengan konteks pemakaiannya.
(2) “Pragmatik ialah kajian tentang kemampuan pemakai bahsa mengaitkan kalimat-kalimat dengan konteks-konteks yang sesuai bagi kalimat-kalimat itu”.
(Nababan, 1987: 2)

Pragmatik juga diartikan sebagai syarat-syarat yang mengakibatkan serasi-tidaknya pemakaian bahasa dalam komunikasi; aspek-aspek pemakaian bahasa atau konteks luar bahasa yang memberikan sumbangan kepada makna ujaran (Kridalaksana, 1993: 177). Menurut Verhaar (1996: 14), pragmatik merupakan cabang ilmu linguistik yang membahas tentang apa yang termasuk struktur bahasa sebagai alat komunikasi antara penutur dan pendengar, dan sebagai pengacuan tanda-tanda bahasa pada hal-hal “ekstralingual” yang dibicarakan.
Purwo (1990: 16) mendefinisikan pragmatik sebagai telaah mengenai makna tuturan (utterance) menggunakan makna yang terikat konteks. Sedangkan memperlakukan bahasa secara pragmatik ialah memperlakukan bahasa dengan mempertimbangkan konteksnya, yakni penggunaannya pada peristiwa komunikasi (Purwo, 1990: 31).
Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan tentang batasan pragmatik. Pragmatik adalah suatu telaah umum mengenai bagaimana caranya konteks mempengaruhi peserta tutur dalam menafsirkan kalimat atau menelaah makna dalam kaitannya dengan situasi ujaran.

Fenomena Pragmatik
Kancah yang dijelajahi pragmatik ada empat: (a) deiksis, (b) praanggapan (presupposition), (c) tindak ujaran (speech acts), dan (d) implikatur percakapan (conversational implicature).

PRAANGGAPAN (PRESUPPOSITION)

A: “Mari makan, Pak.”
B: “Ya, terima kasih.”
- Setting di mana?
- Mengapa si B tidak mau ikut makan?
 Inilah pentingnya ketika kita meganalisis
wacana harus mengetahui praanggapannya.
 Dari percakapan tersebut, anggapannya
adalah A dan B etnis tertentu.
 Perlu adanya pengetahuan mengenai
sesuatu yang menjadi kebiasaan sebuah
komunitas tertentu.
 Indikator orang menawarkan makan basabasi
atau sungguhan itu apa?
A: “Mau ke mana?”
B: “Beli sabun.”
 Ada suatu praanggapan bahwa si A tahu
kebiasaan si B jika ia akan membeli sabun
pergi ke warung.
 Si A tahu persis kebiasaan B, sehingga
jawabannya tidak lengkap.
 Seharusnya, A: “Saya akan ke warung pak
Paijo untuk membeli sabun.”
 Praanggapan sangat berguna untuk
memaknai kalimat-kalimat yang tidak
berterima.
Misal:
- Kadal dapat terbang.
- Kucing bertelur.
• Secara gramatikal kedua kalimat di atas
benar, tetapi tidak berterima.
PRAANGGAPAN ITU APA?
 Seperangkat anggapan yang dimiliki oleh mitra
komunikasi yang harapannya bisa dipahami.
 Agar komunikasi berjalan dengan baik, maka kita
harus tahu apa yang ada di dalam benak seseorang
mengenai topik tertentu.
 Ketika anggapan seseorang salah maka komunikasi
tidak berjalan komunikatif.
 Praanggapan dalam setiap budaya itu berbedabeda.
 Misal kata berdagang. Setiap daerah memiliki
makna yang berbeda-beda.
 Cari Praanggapannya:
- Tomi melihat kerbau berkaki lima.
- Aneh kalau orang Jogja tidak suka manis.
- Tidak seperti biasanya sungai ini keruh.

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI PENDEKATAN PRAGMATIK COOPERATIVE SCRIPT BAHASA INDONESIA SISW....

                                                            ABSTRAK


Kata kunci: Pendekatan Kooperative Script, keterampilan berbicara, Sekolah Dasar.
Bahasa Indonesia berperan sebagai alat untuk mempersatukan keberagaman bahasa, adat istiadat, suku, dan budaya. Bertolak dari hal tersebut, siswa diharapkan memiliki kemampuan berkomunikasi dengan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Permasalahan yang terjadi di kelas adalah siswa belum mampu berbicara dengan bahasa Indonesia yang baik dan benar serta belum sesuai dengan situasi dan konteks, sehingga perlu adanya inovasi dalam pembelajaran yang bertujuan untuk mencapai tujuan pembelajaran, yaitu meningkatkan hasil belajar keterampilan berbicara siswa yang mencakup, kelancaran berbicara, intonasi, strukutur kalimat, ketepatan pilihan kata, kontak mata yang sesuai dengan situasi dan konteks.
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan pragmatik. Pendekatan pragmatik membelajarkan siswa agar dapat berbicara sesuai situasi dan konteks antara lain; siapa, di mana, kapan, tujuan dan peristiwa apa? Rancangan penelitian ini menggunakan jenis penelitian tindakan kelas (PTK) melalui tahap perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi.Teknik pengumpulan data dengan menggunakan tes, observasi dan wawancara selama proses pembelajaran. Dalam penelitian ini, pendekatan pragmatik diterapkan dalam matapelajaran Bahasa Indonesia.
Hasil penelitian yang diperoleh adalah sebagai berikut; hasil belajar siswa berupa pemahaman konsep tentang situasi dan konteks saat berbicara secara klasikal mengalami peningkatan. Secara keseluruhan hasil belajar siswa mengalami peningkatan dan mencapai target yang telah ditetapkan setelah pembelajaran dengan menggunakan pendekatan pragmatik. Hal ini disimpulkan bahwa pendekatan pragmatik telah berhasil meningkatkan keterampilan berbicara siswa.
Dari hasil penelitian ini diharapkan agar guru menerapkan pembelajaran dengan pendekatan pragmatik dalam mengajarkan matapelajaran Bahasa Indonesia khususnya keterampilan berbicara. Bagi peneliti lain diharapkan dapat meneliti dengan menggunakan metode atau pendekatan lain dalam rangka meningkatkan mutu pembelajaran di sekolah.

Selasa, 08 November 2011

“RAHASIA-RAHASIA DALAM GULUNGAN-GULUNGAN KUNO “

Orang-orang  yang  menyatakan  diri mereka nabi  dengan bangga  meramalkan  berita-berita  utama  masa  mendatang  dengan penuh  keyakinan .
Mereka menegaskan  bahwa  mereka mengetahui  peristiwa-peristiwa  dunia lebih  dahulu.Entah  bagaimana,menurut   mereka,mereka memiliki  sambungan  langsung  dengan  Yang  Maha  Kuasa  atau kekuatan-kekuatan  yang  menguasai   jagat  raya  ini.
Orang-orang  pintar  seperti   itu  mengamarkan   tentang  keruntuhan  pasar  saham  yang  segera  terjadi,perubahan-perubahan  yang  dramatis  dalam  pola-pola  cuaca,kelaparan  di  seluruh dunia,tsunami-tsunami  besar,penyakit-penyakit  yang  membinasakan,kehancuran  karena  nuklir,atau  keruntuhan  peradaban  yang  mematikan   yang  segera  datang.
Sementara  milenium  baru  dimulai  beberapa  tahun  yang   lalu,ramalan-ramalan  tentang  hari kiamat  semakin  meningkat.Lebih  dari  250  situs  internet  saat ini menyajikan  skenario-skenario  zaman  akhir.Salah  satu  peramal  yang  paling populer   dengan  pengikut  yang  berjumlah  jutaan orang  adalah  Nostradamus.Paranormal  Perancis  pada  abad  ke-16  ini menyatakan  bahwa  dia  dapat  memperkirakan  masa  depan  dengan  duduk  diatas  tripod  kuning.Nostradamus  telah membuat  ratusan  ramalan.Tafiran  modern  dari  salah  satu  ramalan  yang paling  terkenal  menyebutkan  bahwa  awal  tahun  1999  atau  tahun  2000 “pertikaian  antara  kelompok-kelompok   rasial,etnis,dan  nasional  di  Eropa  Timur  berpuncak  dengan  penggunaan  senjata  nuklir.Jutaan  orang   tidak  saja  di  takutkan  mati  dan  memang  mereka  sekarang  sudah  mati.Apa   yang  tadinya  dianggap sebagai  ‘peradaban’Eropa  sekarang  menjadi  kenangan  yang  semakin  jauh.”
Jelaslah,nubuatan  itu  sepenuhnya  gagal.Nubuatan  itu  tidak  terjadi.Hal yang  sama  berlaku  juga  untuk  banyak sekali  ramalan  lainnya  tentang  akhir  zaman itu.Berikut  ini  adalah  sebuah  tafsiran  tentang  sebuah  nubuatan  oleh  Edgar  Cayce,orang  yang  disebut  sebagai  “Nabi  yang  tidur” yang  meninggal  pada  tahun  1945.
“Akan  ada  suatu  kehancuran  besar  di  bidang  keuangan  pada  bulan  januari  2000.Es  dan  badai  listrik  yang  mengerikan  akan  menyapu  Amerika  Serikat  dan  Eropa  dengan  membunuh  jutaan  orang  atau  lebih  orang-orang  lanjut  usia  dan orang-orang  tak  bersalah  lainnya  yang  telah  kehilangan  rumah atau  penghasilan  mereka  pada  saat  kehancuran  bulan  januari  itu.
Ramalannya  tentang  masa mendatang  berada  jauh  di  luar  garis. Selain  nabi-nabi  kiamat  ini  yang  meramalkan  akhir  dunia  yang  tragis,